Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web
page pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media
sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media
tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast , maka media
sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik
untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi
komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang
dalam membuat akun di media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial
biasa nya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto
bersama teman-temannya. Semakin aktif seorang remaja di media sosial maka
mereka semakin dianggap keren dan gaul. Namun kalangan remaja yang tidak
mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno, ketinggalan jaman, dan kurang
bergaul
Secara umum, media sosial dibagi
atas enam kelompok besar
1.
Jejaring sosial. Jejaring sosial membuka kesempatan bagi setiap orang untuk
membangun akun sendiri dan terhubung dengan orang lain untuk berbagi konten
ataupun informasi. Contohnya, My
Space, Facebook, dan Bebo
2. Blog. Blog
adalah jurnal online yang digunakan tiap orang untuk berbagi biasanya tulisan,
video, foto dan lain-lain.
3. Wikis. Website ini membuka kesempatan bagi
tiap orang untuk menambah konten atau untuk mengedit informasi yang terdapat di
dalamnya, dan menjadikan data-data tersebut seperti dokumen bersama. Contohnya,
Wikipedia.
4. Forum. Layanan
yang terbuka untuk diskusi secara online, contohnya, kaskus.com
5. Podcasts,
seperti layanan Apple iTunes
6. Content communities, seperti,
Flickr, del.icio.us, dan Youtube.
Pengaruh
positif Media sosial pada Interaksi Remaja
1.
Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang
banyak. Lewat media sosial, anda dapat mengatur langkah dan
strategi anda tanpa takut terlihat seperti seekor cacing kepanasan lagi.
Komunikasi lebih mudah mengalir dibandingkan saat anda berbicara langsung.
2. Remaja akan
termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka
jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan
balik satu sama lain.
3. Situs jejaring
social membuat remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya
memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto,
video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat
bertemu secara fisik.
4. Membantu remaja
dalam pengapresiasian diri
5. Jarak dan Waktu
bukan masalah. Di era media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh
atau long distance bukan lagi halangan besar. Anda tidak lagi harus mengirim
surat tiap minggu kepada pasangan anda yang sedang bekerja di luar kota atau
luar negeri karena media sosial sudah menghilangkan batasan jarak dan waktu
bagi anda yang harus membina hubungan jarak jauh.
6. Media
pertukaran data dengan menggunakan
email, newsgroup, ftp dan www. Pengguna internet di seluruh dunia dapat saling
bertukar informasi dengan cepat dan murah.
7. Mempermudah
para remaja mengkonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas mereka yang belum
mereka mengerti
8. Kemudahan
memperoleh informasi : kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di
internet banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang
pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
Pengaruh Negatif Media sosial Terhadap Interaksi Remaja
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar
berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu.
Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang
seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada
suara, menjadi berkurang.
2. Situs jejaring
social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka
menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang
berempati di dunia nyata.
3. Bagi anak dan
remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan
membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring
social dan dunia nyata.
4.
Menurunnya prestasi remaja di sekolah. Kebanyakan para remaja yang telah
menggunakan media sosial, lebih banyak menggunakan waktunya untuk berkomunikasi
di media sosial dibandingkan belajar dirumah
5. Kemungkinan besar remaja menjadi unsur penculikan. Hal ini sedang
marak-maraknya terjadi, yaitu kasus penculikan remaja.
6.
Mudahnya akses jaringan pornografi akan membuat
rusaknya moral dan tingkah laku remaja sebagai pelajar. Mudahnya akses media
sosial ternyata juga mempermudah remaja untuk mengakses jaringan pornografi.
7.
Kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin
banyak para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi
remaja yang masih polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah
bahasa modern anak zaman sekarang
Batasan Remaja pada Media Sosial
Maraknya
hal-hal negatif yang terjadi di media sosial, yang menjadikan remaja sebagai
korban utama dari hal-hal negatif tersebut. Untuk itu semestinya para remaja
dituntut untuk mengetahui batasan-batasan dalam berkomunikasi di media sosial.
Orang tua dan Para Guru pun patutnya mampu menjadi faktor utama yang berperan
dalam memberikan batasan-batasan remaja akan media sosial.
Ada beberapa
hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga anak-anak
mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai
berikut:
a. Berupaya
belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet
tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui
seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat
berselancar di internet
b. Beritahukan
tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini
akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial
tersebut, dan mengerti batasan-batasannya
c. Sebisanya
dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut
membuka situs jejaring sosial.
d. Tidak
memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum
cukup umur. Sedangkan pada guru disekolah,
juga memiliki beberapa hal yang perlu dilakukan agar sang siswa mengerti
batasan-batasan sosial media.
0 komentar:
Posting Komentar